
Visited Countries Map from TravelBlog
Il mio angolino nel mondo, dove amori condivisi e pensieri contemplati.......
Motive, power, and action, arising from Inspiration and Impulse.
The Lovers represents intuition and inspiration. Very often a choice needs to be made.
Originally, this card was called just LOVE. And that's actually more apt than "Lovers." Love follows in this sequence of growth and maturity. And, coming after the Emperor, who is about control, it is a radical change in perspective. LOVE is a force that makes you choose and decide for reasons you often can't understand; it makes you surrender control to a higher power. And that is what this card is all about. Finding something or someone who is so much a part of yourself, so perfectly attuned to you and you to them, that you cannot, dare not resist. This card indicates that the you have or will come across a person, career, challenge or thing that you will fall in love with. You will know instinctively that you must have this, even if it means diverging from your chosen path. No matter the difficulties, without it you will never be complete.
What Tarot Card are You?
Take'>Take>http://www.flarn.com/~warlock/tarot">Take the Test to Find Out.
Seperti biasa setiap pagi, gua nunggu taxi di halte polonia.
Lagi rame banget kendaraan, motor, mobil, segala macem tumpah ruah. Polisi juga keliatan di mana-mana. Ada taxi express kosong mendekat, gua stop aja. Udah minggir, gua naik, jalan 5 meter, "priiiiit!!!" polisi dengan muka digalak-galakin nyuruh minggir lagi.
Lho, kenapa yah distop?
Dialog singkat antara supir taxi dengan polantas:
Supir (S): "Maaf pak, salah saya apa yah?"
Polisi (P): "SIM-nya mana pak?" - terus dikasih ama sang supir
(S): "Maaf pak, salah saya apa yah pak?"
(P): "Iya, bapak tadi berhenti pas lampu lagi hijau"
(S): "Maksudnya?" <mungkin kebingungan. Gua sih gak bingung, tapi langsung naik darah>
(P): "Lah iya, tadi kan kamu berhenti itu pas lampu lalu lintasnya lagi hijau. Kalau lagi hijau itu gak boleh berhenti, nanti bikin tambah macet dibelakangnya"
Karena gak tahan, gua turun, sambil tahan emosi dan berusaha sesopan mungkin, gua nimbrung,
"Pak, maaf, kenapa yah si bapak distop?"
<penjelasan yang kurang lebih sama dengan yang diatas>
gua jawab lagi, "Lho pak, kan saya stop-nya di halte, taxinya berhenti depan halte, saya juga naik di halte, yang mana halte itu kan memang diperuntukan bagi masyarakat untuk menyetop kendaraan umum. Kalo gak boleh, di mana kami masyarakat harus menyetop kendaraan pak? Iya nih pak, si pak supir taxi distop pak polisi gara-gara berhenti di halte (sambil gua ngomong dan ngadu ke orang yang lewat).
(P): "Bukannya gak boleh, tapi kalo lagi lampu hijau, ntar macet, itu udah peraturannya"
(gue): "Peraturan mana yah pak? Sejak kapan?? Udah bertahun-tahun saya nyetop mikrolet, bajaj, taxi, bis, metromini di halte mana pun, gak pernah denger ada peraturan kayak gitu"
(P): "Iya, ini peraturannya sementara..."
(gue): "Namanya Mustamin yah pak?"
(P): "Iya.."
Akhirnya, setelah tawar menawar, dan diskusi-diskusi tertutup untuk umum antara sopir dan polisi, si pak supir taxi dikasih pergi juga tanpa bayar apa-apa...
Memang, gua, dan gua yakin semua orang jakarta, tau bahwa si polantas mungkin lagi kejar setoran. Tapi caranya itu lho. Could he at least invent or make up something better before stopping someone????
If only he were smarter....
mungkin dia jg gak bakalan jadi polantas if he were.....
Polantas Indonesia... masih perlu belajar dan usaha lebih keras lagi untuk menjadi lebih baik.............
....
Setelah seminggu di Lombok-Bali, akhirnya balik juga ke Jakarta disambut dengan ujan tiap hari. Gak beda jauh waktu di Bali dan Gili Trawangan kemarin juga yang mana hujan turun hampir tiap hari.
Belom sempet juga nulis daily journal waktu jalan2 kemarin karena masih males dan kamera digital gua masih ketinggalan tempat Mimi,... hmm.. pikir2 sih mau sekalian tulis, sekalian upload foto2 yang ratusan itu
One thing for sure is that it was FUN! hehehehe..